Beranda | Artikel
KEMENANGAN HAKIKI
Senin, 4 Juli 2016

إِنَّ الْحَمْدَ للهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَه،ُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ،

يَأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أما بعد

Allahu Akbar-Allahu Akbar-Allahu Akbar walillahil hamd…

Ma’aasyirol Muslimin….

Pujian tiada terhingga kita panjatkan kepada Robb kita, Yang telah menyempurnakan bagi kita karunia, sehingga bisa menyelesaikan ibadah puasa bulan Ramadhan…

Allah berfirman :

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur

Dialah Allah Ar-Rahman (Yang Maha Penyayang…) yang lebih sayang kepada hambaNya dari pada ibunya sendiri…

Ar-Razzaq (Yang Maha Pemberi Rizki…) yang telah memberikan rizki kepada kita sejak kita dalam perut ibu kita hingga saat ini, rizki yang tiada henti-hentinya….

At-Ghofuur (Yang Maha Mengampuni hambaNya…), yang maha mengampuni dosa-dosa kita, sebanyak apapun dosa kita…, sebesar dan separah apapun dosa kita…, meskipun berulang-ulang dosa tersebut kita lakukan….Dia tetap memaafkan jika kita memohon ampunan dengan tulus dan penuh penyesalan…

As-Samii’ Al-Bashiir (Yang Maha Mendengar dan Maha Melihat…), Yang melihat ibadah kita selama bulan Ramadhan…Yang melihat sholat malam kita…Yang melihat kita tidak berani menyentuh makanan lezat di tengah rasa lapar di siang bulan Ramadhan…Yang melihat kita tidak berani meneguk setetes air di tengah puncak rasa dahaga…Yang mendengar lantunan bacaan tilawah Qur’an kita…Yang melihat kita tatkala menyisihkan sebagian harta kita untuk kita berikan kepada faqir miskin…

Ia melihat dan mendengar semua kegiatan ibadah kita meski tidak seorangpun yang melihat kita….Semoga Ia menerima semua perjuangan kita yang sedikit dan penuh kekurangan ini selama di bulan Ramadhan…

Dia pula yang melihat kesalahan dan kemaksiatan yang kita lakukan selama ini, meski tiada seorangpun yang melihatnya….Ia pula dengan –kasih sayangnya- menutup dosa-dosa dan aib-aib yang kita lakukan….seandainya Ia membongkarnya tentu kita akan hancur dan binasa menahan rasa malu…akan tetapi Ia menutupinya dengan terus memberikan kesempatan bagi kita untuk bertaubat…

Ya Robb kami …nikmat, karunia, dan anugrah Mu yang tiada henti-hentinya….

فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan….

 
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahil hamd….

Ya Rabb kami bagaimanapun kami memujiMu maka kami tidak mampu memujiMu sebagaimana mestinya….lisan-lisan kami tidak mampu untuk mengungkapkan keagunganMu….Hanya Engkau yang mengetahui keagunganMu yang sesungguhnya…

لاَ نُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

“Kami tidak mampu memujiMu sebagaimana mestinya….KeagunganMu sebagaimana PujianMu terhadap diriMu”

Allahu Akbar-Allahu Akbar..Allahu Akbar….wa lillahil hamd

Kaum muslimin sekalian….

Hari ini adalah hari kebahagiaan….hari bersenang-senang….hari kemenangan…

Kemenangan untuk meraih pahala Allah, kemenangan untuk meraih rahmat Allah…, kemenangan meraih ampunan Allah…

Bergembiralah mereka yang telah menahan kantuk demi mencari keridoan Robbnya…, mereka yang menahan lapar dan dahaga dan syahwatnya…,

mereka yang berletih-letih berdiri di tengah malam bermunajat demi meraih ampunan Robbnya…., mereka yang membasahi lisannya untuk melantunkan firman-firmanNya…., mereka yang mengalirkan air mata karena berharap surgaNya…

Kemenangan mereka telah hadir di dahapan mereka….

          Hari ini betapa banyak orang sibuk membicarakan tentang kemenangan…akan tetapi kebanyakan pembicaraan mereka adalah seputar kemenangan dunia….ada yang bangga karena menang dalam lomba olah raga…ada yang sombong karena menang dalam tender…bahkan ada yang senang karena bisa menang dalam perkara-perkara yang haram seperti menang dalam perjudian…

Banyak yang lupa bahwa semua kemenangan tersebut hanyalah semu dan fatamorgana…karena hanyalah sekedar kemenangan meraih perkara dunia yang fana dan segera sirna…

Mereka lupa bahwasanya kemenangan sesungguhnya yang hakiki adalah menang dengan meraih kebahagiaan dan kenikmatan yang sempurna dan abadi…yaitu menang dengan meraih surga dan terhindar dari siksaan dan adzab yang sangat pedih yaitu neraka jahannam.

Allah berfirman :

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan

Di surga….apa saja yang anda minta akan dikabulkan…apa saja yang anda hasratkan akan diwujudkan….penghuninya akan muda selalu…tidak akan pernah tua….akan sehat selalu tidak akan sakit selamanya…akan bahagia selamanya dan tidak akan pernah bersedih…akan hidup selama-salamanya tidak mati….

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ;

يُنَادِي مُنَادٍ: إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلَا تَسْقَمُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلَا تَمُوتُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلَا تَهْرَمُوا أَبَدًا، وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلَا تَبْأَسُوا أَبَدًا

(Di surga) ada yang berseru kepada para penghuni surga : “Sesungguhnya kalian akan sehat selalu dan tidak akan pernah sakit selamanya…kalian akan hidup dan tidak akan mati selama-lamanya…, kalian akan terus muda dan tidak akan tua selama-lamanya….dan kalian selalu dalam kenikmatan dan tidak akan kesulitan selama-lamanya…(HR Muslim)

Allah berfirman :

ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ

“Masuklah ke dalam surga, tidak ada kekhawatiran terhadapmu dan tidak (pula) kamu bersedih hati”

Adapun kenikmatan dunia…bagaimanapun juga pasti tercampur dengan kesedihan dan kekawatiran…

Siapapun orangnya…apakah seorang pejabat…, seorang jendral…, pengusaha sukses…, orang terkaya…bahkan meskipun seorang presiden…atau bahkan seorang raja…maka pasti ia pernah diliputi oleh kesedihan…diselimuti dengan ketakutan dan kekawatiran…, pasti ia pernah sakit…dan toh ia akan tua, beruban, beruban, dan keriput, lemah, dan akhirnya sirna dari dunia ini….

 
Kemenangan yang hakiki…kemenangan yang sesungguhnya adalah menang dan selamat dari adzab neraka yang sangat pedih…yang panas apinya tujuh puluh kali lipat panasnya api dunia…

Yang jika membakar tidak hanya membakar bagian luar terlebih dahulu, akan tetapi langsung membakar luar dan dalam…

Allah berfiman tentang neraka :

نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6) الَّتِي تَطَّلِعُ عَلَى الْأَفْئِدَةِ

 (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati.

Api yang sangat panas, karena bahan bakarnya adalah manusia dan batu…

Penghuni neraka makan…akan tetapi makanan mereka adalah ضَرِيْع yaitu buah yang berduri, yang tajam, demikian juga زَقُّوْم yaitu buah yang sangat bau, yang jika mereka makan maka akan tersangkut di kerongkongan mereka sehingga duri-duri yang bau merobek tenggorokan mereka

وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا

Dan makanan yang menyumbat di kerongkongan dan azab yang pedih

Mereka minum karena kehausan…akan tetapi minuman mereka adalah nanah yang kotor dan bau…minuman mereka adalah air mendidih yang mencabik-cabik usus mereka

وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ

dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya

Penghuni neraka dibakar dan disiksa, jantung mereka terbakar…sementara mereka dalam kondisi hidup dan tidak akan pernah mati…

وَالَّذِينَ كَفَرُوا لَهُمْ نَارُ جَهَنَّمَ لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابِهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ

Dan orang-orang kafir bagi mereka neraka Jahannam. Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir

Mereka memohon kepada Robbnya agar mereka dimatikan…akan tetapi tiada kematian…

وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ

Mereka berseru: “Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja”. Dia menjawab: “Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)”

Setalah putus asa dan mereka tahu bahwa mereka tidak akan pernah mati,  maka meminta agar dikurangi adzab kepedihan yang mereka rasakan.

وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِنَ الْعَذَابِ

Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka Jahannam: “Mohonkanlah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan azab dari kami barang sehari”

Mereka minta dikurangi adzab ternyata sebaliknya…adzab mereka justru semakin ditambah. Allah berkata kepada mereka :

فَذُوقُوا فَلَنْ نَزِيدَكُمْ إِلَّا عَذَابًا

Karena itu rasakanlah. Dan Kami sekali-kali tidak akan menambah kepada kamu selain daripada azab

Putuslah segala harapan mereka….hanya teriakan yang bisa mereka lakukan…

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ

Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”.

Hanya penyesalan yang bisa mereka ungkapkan…penyesalan yang terlambat dan tiada guna…

 

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar walillahil hamd.

Kaum muslimin sekalian…

Percuma seseorang berhasil dan menang di dunia ini, menjadi pemilik harta yang banyak, akan tetapi gagal di akhirat. Kalau kegagalan didunia memang menyedihkan akan tetapi masih bisa diperbaiki, akan tetapi kegagalan di akhirat adalah kegagalan yang sejati

قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

Katakanlah: “Sesungguhnya orang-orang yang rugi ialah orang-orang yang merugikan diri mereka sendiri dan keluarganya pada hari kiamat”. Ingatlah yang demikian itu adalah kerugian yang nyata

Kaum muslimin sekalian…berlombalah untuk beramal soleh di dunia ini….teruslah berlomba sebagaimana kita telah berlomba di bulan Ramadhan…

Dunia adalah medan untuk berlomba….Ali bin Abi Tholib berkata :

الْيَوْمَ عَمَلٌ بِلاَ حِسَابٍ

Hari ini yang ada adalah beramal dan tidak ada hisab

وَغَدًا حِسَابٌ بِلاَ عَمَلٍ

Dan esok di akhirat yang ada hanyalah hisab dan tidak bisa lagi beramal.

Hari ini anda masih bisa baca Qur’an, masih bisa bersedekah, masih bisa sholat, masih bisa puasa….akan datang waktu dimana anda sudah tidak bisa lagi melakukannya.

Lihatlah saudara-saudara kita yang berada di bawah papan-papan kuburan….sekarang mereka sudah tidak bisa lagi beramal…sudah tidak bisa lagi sedekah padahal mungkin ada yang meninggalkan harta yang banyak…sudah tidak bisa lagi sholat, tidak bisa lagi puasa…

Raihlah kemenangan yang sesungguhnya….bahagialah anda dengan sholat malam anda, dengan puasa anda, dengan lantunan tilawah al-Qur’an…

Berbahagialah pada hari ini….masukanlah rasa senang kepada orang tua, kepada kerabat, kepada anak-anak…beri hadiah kepada mereka…agar mereka tahu bahwasanya mereka sedang berlebaran…sedang merayakan hari kemenangan….kemenangan melawan syahwat selama sebulan penuh…

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا صِيَامَنَا وَقِيَامَنَا

Ya Allah ampunilah kaum mukminin dan mukminat, kaum muslimin dan muslimat, yang masih hidup maupun yang telah tiada…

Ya Allah ampunilah kedua orang tua kami, yang telah bersusah payah merawat kami…

Ampunilah ibu kami, yang telah bersusah payah mengandung kami selama sembilan bulan…yang telah berusah payah bertarung  melawan kematian tatkala melahirkan kami…yang menahan tidur dengan berlinang air mata tatkala kami sedang sakit…yang begadang demi menidurkan kami tatkala kecil…

Ya Allah ampunilah ayah kami yang telah bekerja keras, berpanas-panas dibawa terik matahari, membanting tulang siang dan malam, semuanya demi membiyai kehidupan kami….Ya Allah ampuni dosa-dosa kami yang tidak mampu dan kurang berbakti kepada mereka, yang belum bisa membahagiakan mereka sebagaimana mestinya…yang terkadang masih pelit terhadap mereka…masih perhitungan untuk mereka…

Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Palestina dan Suria dan Burma….yang hidup dalam penderitaan…yang merayakan hari lebaran dengan aliran air mata dan bunyi letupan senjata dan ledakan….yang berhari raya dengan rasa lapar dan ketakutan…

Angkatlah penderitaan mereka, sabarkanlah mereka….kuatkanlah hati mereka…

اللَّهُمَّ لاَ تَدَعْ لَنَا فِي مَقَامِنَا هَذَا ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ، وَلاَ مَرِيْضًا إِلاَّ شَفَيْتَهُ، وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَهُ، وَلاَ دَيْنًا إِلاَّ قَضَيْتَهُ، وَلاَ حَاجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا هِيَ لَكَ رِضَى وَلَنَا فِيْهاَ صَلاَحٌ إِلاَ أَعَنْتَنَا عَلَيْهَا وَيَسَّرْتَهَا لَنَا

 Ya Allah, janganlah Engkau biarkan di tempat kami ini ada satu dosapun kecuali Engkau maafkan, tidak ada seorangpun yang sakit kecuali Engkau sembuhkan, tidak ada kesedihan kecuali Engkau hilangkan, tidak ada hutang kecuali Engkau lunaskan, dan tidak ada satupun kebutuhan dunia yang baik bagi kami dan Engkau ridoi kecuali Engkau menolong kami untuk meraihnya dan Engkau mudahkannya bagi kami.

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ، وَآخِرُ دَعْوَاناَ أَنِ الْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

29-09-1437 H / 04-07-2016 M
Abu Abdil Muhsin Firanda
www.firanda.com

Logo

Artikel asli: https://firanda.com/1623-kemenangan-hakiki.html